• Home
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
  • Tentang kami

River NewsRiver News Kumpulan Berita Terupdate dari Berbagai Sumber Terpercaya

  • HOME
  • Keuangan
Breaking News
  • Peran jaringan 5G untuk eksplorasi teknologi Metaverse, seperti apa bentuknya?
  • Layanan Antrean secara Online di Rumah Sakit Mudahkan Peserta JKN Akses Kesehatan
  • Jangan Tunda Self Love Jalani Hidup Sehat Demi Kesehatan Jantung
  • Data Center Kesehatan FKUI Imeri-Idealab Resmi Diluncurkan
  • Yuk kenali label warna pada obat menurut Kemenkes
  • Halodoc merilis aplikasi bidan saya, mudah melayani KIA
  • JinJin ASTRO Absen Masalah Kesehatan, Fansign Ditunda Usai Bolak-Balik RS
  • [SALAH] 5G Dapat Mengganggu Keamanan Penerbangan yang Berarti Juga Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia – TurnBackHoax.ID
  • Pakar kesehatan menjelaskan, apakah varian Omicron pertanda berakhirnya Covid-19?
  • A2K3 Komisariat Kota Dumai Gelar Seminar K3, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Wajib Diprioritaskan

Saham Facebook Merosot 26 Persen Guncang Sektor Teknologi Global

Related Articles

Peran jaringan 5G untuk eksplorasi teknologi Metaverse, seperti apa bentuknya?

11 mins ago

Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

5 hours ago

Tiga Teknologi di Balik Maraknya Tren Self-Driving Enterprise

5 hours ago

Liputan6.com, Jakarta – Saham perusahaan induk Facebook Meta Platform Inc

Penurunan besar ini menyebabkan induk Facebook harus kehilangan kapitalisasi pasar saham lebih dari USD 200 miliar atau sekitar Rp 2.874 triliun (asumsi Kurs Rp 14.379 per dolar AS). Artinya CEO Meta Mark Zuckerberg harus melepas sebanyak USD 29 miliar atau sekitar Rp 416,84 triliun kekayaan bersihnya.

Anjloknya saham Meta Facebook berefek domino terhadap sektor teknologi. Imbasnya Indeks Nasdaq Composite ke level lebih rendah.

Menurut analis Reuters dari data Refinitiv, kondisi ini menjadi penurunan terbesar nilai pasar untuk perusahaan-perusahaan AS yang go public. Lantas menjadi kerugian paling tinggi dalam satu hari sejak perusahaan debut di wall street pada 2012.

“CEO Meta Mark Zuckerberg mungkin ingin membujuk dunia menjadi alternatif realitas. Sayangnya hasil kuartal IV yang menakjubkan dengan cepat memecahkan gelembung metaverse-nya,” ujar analis ekuitas di Hargreaves Lansdown Laura Hoy, mengutip laman Saluran Berita AsiaJumat (4/2/2022).

Perusahaan-perusahaan besar yang berfokus pada teknologi AS berada di bawah tekanan yang meningkat pada 2022. Hal ini karena investor mengharapkan pengetatan kebijakan hasil kebijakan Federal Reserve AS untuk mengikis valuasi industri yang kaya bertahun-tahun suku bunga sangat rendah.

Indeks Nasdaq Composite yang diisi oleh saham teknologi dan saham pertumbuhan lainnya, turun lebih dari 9 persen pada Januari. Terjadi pula penurunan terburuk terburuk jatuhnya pasar imbas kembali memburuknya pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

“Penurunan prospek pendapatan oleh Meta dan perusahaan lain yang mengejutkan pasar. Aksi jual teknologi meluas ke pasar ekuitas yang lebih luas pada Jumat pagi (4/2/2022). The Fed pun bersiap untuk menaikkan suku bunga, pelaku pasar akan melihat lebih banyak volatilitas ke depan,” kata ahli strategi dari Societe Generale dari London Kenneth Broux.

Baca Juga   Biznet Targetkan Tambah 10.000 Km Fiber Optik dan 800.000 Home pass

Setelah pasar ditutup, platform media sosial Pinterest dan Snap memposting laporan triwulanan yang kuat yang membuat saham masing-masing melonjak 17 persen dan 52 persen.

Torehan ini sukses dan kerugian kerugian dari hari sebelumnya. Laporan dua media sosial juga membuat Twitter meningkat 8 persen mengangkat posisi Meta pulih 1 persen.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan whatsapp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan mengetik kata kunci yang diinginkan.

Facebook resmi berubah namanya menjadi Meta. Hal ini resmi diumumkan hari Kamis (28/10) waktu setempat di California Amerika Serikat.

.


Source link

Copyright 2022 River News